Sunday, November 7, 2010

apa aku tidak enak badan?

biasanya aku merenung tetapi hari ini aku melamun
biasanya aku berlari tetapi hari ini aku berjalan
biasanya aku bernyanyi tetapi hari ini aku terdiam
apa aku tidak enak badan?

coba bertanya pada batu yang biasanya kuajak bercerita, apa ada yang berbeda denganku hari ini?
ternyata ia tetap diam, mm.. berarti tidak ada yang berbeda padaku hari ini?
tak yakin dengan tadi, leherku mendongak dan mulut coba kembali bertanya, kali ini pada awan serta langit, apa ada yang berbeda denganku hari ini?
ternyata sama, mereka juga diam.., mm.. apa memang tidak ada yang berbeda padaku hari ini?

mm.. iya, memang tidak ada. . kusimpulkan aku baik-baik saja. . semua masih sama seperti biasanya. . diam ketika kutanya. . iya. . semua NORMAL!! mungkin hanya perasaanku saja yang berlebihan. :)

tetapi entah kenapa adikku yang dari tadi menemaniku sambil berbaring disampingku tiba-tiba berkata. ."who lha EDAN!!" hahahah entahlah. . mungkin dia yang tidak enak badan.

Tuesday, November 2, 2010

Tiba-Tiba Kota Itu Penuh Masker

 30 Oktober 2010, Daerah Istimewa Yogyakarta. terbangun dari tidurku aku heran, mengapa aku berdebu atau lebih tepatnya berabu??. hm. . mulai kucari tahu. . mulai kucari jawab atas tanyaku. Usut punya usut, tanya punya tanya ternyata semalam Merapi muntah. . hah muntah??. . beribu tanya muncul berledakkan di otakku. . semakin bertambah angka di penunjuk waktuku semakin deras abu yang berebahan dibajuku. . setelah pundi-pundi bekal kurasa cukup untuk hidupku hari ini aku melangkah menatap dunia, lebih tepatnya menatap jogja. . hm.. masker.. lalu masker.. kemudian masker. . setelah itu masker. . dan yang terakhir tetap masker. . menuju ke tempat yang ingin aku tuju hanya mulut-mulut bartutup masker yang kudapati. .

hmh. . apa mereka yang berada lebih dekat dengan  puncak sana sudah bermasker???. aku harap sudah.








Saturday, October 30, 2010

midnite cycLing

malam itu ada mata yang kesusahan terpejam. . ia gusar berdiam karna dimana-mana ada gambar senyuman seseorang. . setiap kali ia begini hanya angin yang bisa menolongnya. . ditengah malam seperti itu kalau ia tak berlari atau bergerak dengan kecepatan yang lumayan ia takkan mendapat penolongnya itu. . ia memutuskan sepeda sebagai piranti yang dapat menolongnya mendapatkan penolongnya itu. . tengah malam itu ia memang belum mengandang. . karna ia memang sedang tak ingin mengandang. . jadi tak perlu mengendap-endap atau slow motion dalam memutar engsel pintu. . gowesan pertamanya mengarah ke selatan perlahan karna kakinya sedang lunglai. . kebetulan ia membawa penangkap gambar. . mulai ia melakukan kesukaanya itu. . menangkap gambar. . ini gambar pertamanya. . 
mm.. sepedanya menyala. . iya. . karna ia istimewa :). . beberapa meter ke depan ia yang tadi gusar itu otot pipinya sedikit mernarik ke atas lalu  menghela nafas panjang. . hah. . leganya. . gambar senyuman itu sedikit memudar dari benda pikirnya (otak). . hah. . terimakasih angin. . ia melanjutkan gowesan lunglai itu. . tangan kirinya malapaskan setir dan mencoba menerapkan ilmu menangkap gambarnya. . dan alhasil. . :) . . mendapat kira-kira lima kilometer ia merasa kedinginan. . e malah resleting jaketnya mencari masalah. . ia tak mau naik. . ia tak mau mengatup. . yah. . sudahlah. . dengan sedikit menggigil ia teruskan menjelajahi jalanan tengah malam itu. . hanya ada ia, manusia jalanan, alam, dan Tuhan. .  hm. . rasanya lega, bahagia, dan gambar senyuman itu berubah menjadi sesuatu yang indah dan tidak lagi menggusarkan. . angin memang obat kegusaran. . (mungkin)

Thursday, October 28, 2010

mata itu ingin TIDUR. . . .




Betapa Dekatnya Hidup dan Mati Itu.
Hauh.. jaLani saJa. .
mm.. bukan Hauh!!. tapi Yeah!!.
iya. Yeah..!! jaLani saja!! :)

Tuesday, October 26, 2010

Kuputuskan Untuk Berhenti Membencimu . .

Menulis. .
kuLari darimu karna kau memanjakanku.
iya, memanjakanku, karna kau membuatku lega dengan melakukanya.
Aku membual melaluimu , aku puas sampai pada tahapmu.
semua selalu berhenti sampai padamu. tak pernah bersambung ke dalam perilaku - perilaku nyataku.
karnamu, air mata itu tak jadi keluar dari sarangnya.
karnamu oksigen yang terkadang kurasa habis ,tiba-tiba menjadi tersedia tanpa batas, menghentikan sesak yang memberontak paru-paruku.
aku membencimu.
tetapi tanpamu aku lemah . tak berdaya . seperti tanpa nyawa.
hanya bisa mengumpat tanpa henti ketika melihat hal yang tak kusukai.
langkahpun berat terbata, dan semua kurasa tak berasa.
aku lebih buruk tanpamu. .
maafkan aku. izinkan aku kembali lagi bersamamu.

tetapi semua yang telah kuhapus takkan kusesali. dan takkan kucoba menulisnya kembali. karna mereka kuhapus. bukan terhapus.

detik ini kembali kucoba bercinta denganmu, menjalin kekariban tak bersekat seperti waktu itu. maklumi aku yang membutuhkanmu. maafkan aku yang dengan bodoh membencimu.